christina
christina
          Kode HTML dipilih oleh W3C dan mereka memilih kode dengan beberapa alasan dan makna. Jika halaman normal maka statusnya akan dalam kode 200. Akan sama halnya jika ada kesalahan di sisi-klien, maka akan muncul kode 4xx dan 2xx jika ada masalah pada server-side.
           Setiap Anda mengunjungi sebuah halaman di web, Anda akan meminta untuk koneksi HTTP ke server. Sebelum data dikirim, server mengirim beberapa HTTP Header. Header HTTP terdiri dari status kecil tentang sambungan atau alamat yang Anda minta. Jika server tidak mengenali alamat atau path folder server tidak terdiri dari alamat yang Anda minta, maka akan kembali muncul kode status 404 yang berarti halaman tidak tersedia atau Tidak Ditemukan.

  Daftar Kode Respon Normal
  1. “100″ ; Section 10.1.1: Continue / Lanjutkan
  2. “101″ ; Section 10.1.2: Switching Protocols
  3. “200″ ; Section 10.2.1: OK
  4. “201″ ; Section 10.2.2: Created / Telah Dibuat
  5. “202″ ; Section 10.2.3: Accepted
  6. “203″ ; Section 10.2.4: Non-Authoritative Information / Info Tidak Resmi
  7. “204″ ; Section 10.2.5: No Content
  8. “205″ ; Section 10.2.6: Reset Content
  9. “206″ ; Section 10.2.7: Partial Content
  10. “300″ ; Section 10.3.1: Multiple Choices
  11. “301″ ; Section 10.3.2: Moved Permanently / Dipindahkan secara permanent
  12. “302″ ; Section 10.3.3: Found / Ditemukan
  13. “303″ ; Section 10.3.4: See Other
  14. “304″ ; Section 10.3.5: Not Modified
  15. “305″ ; Section 10.3.6: Use Proxy / Gunakan Proxy
  16. “307″ ; Section 10.3.8: Temporary Redirect

Daftar Kode Kesalahan Server Side

  1. “200″ ; Section 10.2.1: OK
  2. “201″ ; Section 10.2.2: Created
  3. “202″ ; Section 10.2.3: Accepted
  4. “203″ ; Section 10.2.4: Non-Authoritative Information
  5. “204″ ; Section 10.2.5: No Content
  6. “205″ ; Section 10.2.6: Reset Content
  7. “206″ ; Section 10.2.7: Partial Content

Daftar Kode Kesalahan Client Side

1. “400″ ; Section 10.4.1: Bad Request / Permintaan: Buruk
2. “401″ ; Section 10.4.2: Unauthorized
3. “402″ ; Section 10.4.3: Payment Required / Pembayaran Dibutuhkan
4. “403″ ; Section 10.4.4: Forbidden
5. “404″ ; Section 10.4.5: Not Found
6. “405″ ; Section 10.4.6: Method Not Allowed
7. “406″ ; Section 10.4.7: Not Acceptable
8. “407″ ; Section 10.4.8: Proxy Authenti ation Required
9. “408″ ; Section 10.4.9: Request Timeout
10. “409″ ; Section 10.4.10: Conflict
11. “410″ ; Section 10.4.11: Gone
12. “411″ ; Section 10.4.12: Length Required
13. “412″ ; Section 10.4.13: Precondition Failed
14. “413″ ; Section 10.4.14: Request Entity Too Large
15. “414″ ; Section 10.4.15: Request-URI Too Large
16. “415″ ; Section 10.4.16: Unsupported Media Type
17. “416″ ; Section 10.4.17: Requested range not satisfiable
18. “417″ ; Section 10.4.18: Expectation Failed
19. “500″ ; Section 10.5.1: Internal Server Error
20. “501″ ; Section 10.5.2: Not Implemented
21. “502″ ; Section 10.5.3: Bad Gateway
22. “503″ ; Section 10.5.4: Service Unavailable
23. “504″ ; Section 10.5.5: Gateway Time-out
24. “505″ ; Section 10.5.6: HTTP Versio
n not supported


Berikut cara mengatasi, jika Error 404 Page Not Found :
1. Masuk kedalam "Cpanel" dimana Anda menyewa hosting.
2. Di Halaman Depan "Cpanel",  cari Tab "Security" dan cari Shortcut "HotLink Protection".
3. Setting didalamnya pada Posisi "HotLink Protection" harus "HotLink protection is currently enabled"
4. Dalam "Block direct access for these extensions"  isi dengan “.*jpg,jpeg,gif,png,bmp”,
5. Pada "Allow Direct Requests" harus dalam keadaan diberi centang (v).
6. Klik Submit dan selesai


Di bawah ini ada beberapa gambar kreatif yang dibuat untuk 404 Page Not Found :

01. iStockphoto

02. ChrisGlass
03. Twitter
04. Bluedaniel